Ratko Mladic, Pembantai 8.000 Muslim Bosnia Minta Dibebaskan dari Hukuman

Ratko Mladic saat berada di Pale, Serbia, Mei 1993. (Reuters)

Headlines.id – Mantan komandan militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic, meminta pengadilan di Den Haag, Belanda, agar dirinya dibebaskan dari hukuman, setelah dinyatakan bersalah melakukan pembantaian terhadap ribuan warga Muslim di Srebenica pada 1995.

Dalam vonis yang dikeluarkan pada 2017, Mladic dinyatakan terlibat dalam pembantaian terhadap sekitar 8.000 laki-laki dan remaja Muslim, dan ia dihukum seumur hidup.

Peristiwa di Srebenica pada 1995 digambarkan sebagai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terburuk di Eropa setelah Perang Dunia Kedua.

Hari Rabu (26/08), Mladic meminta ia dibebaskan dari hukuman seumur hidup. Tim pengacaranya beralasan, Mladic tidak berada di lokasi saat pembantaian besar-besaran terhadap warga Muslim terjadi.

Siapa Ratko Mladic yang dijuluki ‘Jagal dari Bosnia’ 

Mladic mendapat julukan “Jagal dari Bosnia” atas perannya dalam aksi brutal di perang Bosnia, kata wartawan BBC, Joel Gunter.

Pada 1992, Muslim Bosnia dan rakyat Kroasia memutuskan untuk mendirikan negara sendiri melalui referendum yang diboikot oleh warga Serbia.

Keputusan ini memicu perang yang menghadapkan Bosnia-Kroasia dan Bosnia-Serbia.

Bersama pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic memposisikan diri sebagai pemimpin gerakan pembersihan etnis yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Mladic dianggap memainkan peran kunci dalam pengepungan Sarajevo selama tiga tahun yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal.

Ia juga dianggap tokoh di balik pembantaian sekitar 8.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia di Srebenica. Jasad para korban dibuang di kuburan massal.

Ketika perang berakhir pada 1995, Mladic menghadapi dakwaan kejahatan perang. Tapi ia menghilang.

Selama 16 tahun ia berhasil menghindari kejaran aparat penegak hukum, sampai ia ditangkap pada Mei 2011.

Mladic ditangkap di persembunyiannya, di satu rumah sederhana di Desa Lazarevo, di utara Beograd, Serbia.

Saat ditangkap polisi, Mladic tengah bersiap untuk menuju ke kebun belakang.

Pembantaian ribuan Muslim di Srebenica

Kejahatan paling serius yang dilakukan Mladic terjadi di lokasi yang terletak 80 kilometer di utara Sarajevo.

Pengadilan di Den Haag pada 2017 memutuskan bahwa ia terlibat dalam kasus yang biasa digambarkan sebagai pembantaian terhadap ribuan laki-laki dan remaja Muslim.

Srebrenica adalah wilayah Bosnia, berdasar aturan proteksi PBB, ketika diserbu tentara pimpinan Mladic pada Juli 1995.

Ribuan laki-laki dan remaja Muslim berusia antara 12 dan 77 tahun ditangkap. Beberapa jam kemudian, di satu ladang di pinggiran kota, tentara Mladic menembak mati warga Muslim yang ditangkap tersebut.

Dalam kurun lima hari, sekitar 8.000 Muslim dieksekusi, yang menurut banyak laporan, ditembak dengan senapan mesin.

Warga Muslim dikelompokkan per sepuluh orang sebelum dibunuh. Jasad mereka dibuang dan dikubur dengan menggunakan buldoser di pemakaman massal.

Ini adalah eksekusi massal terburuk di Eropa pada abad ke-20 setelah kejahatan yang dilakukan oleh Nazi.

Perang berakhir beberapa waktu kemudian.

Ratusan ribu warga non-Serbia diusir dari rumah-rumah mereka, sebagai bagian dari upaya mendirikan negara di wilayah Kroasia dan Bosnia yang hanya boleh didiami oleh warga Serbia murni.

Pada akhir 1995, mahkamah kejahatan perang PBB mendakwa Mladic melakukan genosida: pengepungan Sarajevo dan pembantaian di Srebenica.

Ia diadili mulai 2012 dan pada 2017, ia dijatuhi hukuman seumur atas perannya dalam pembantaian di Srebenica pada 1995.

Apa yang terjadi di Den Haag Agustus 2020

Permintaan pembebasan dari hukuman yang diajukan Mladic ditangani oleh mahkamah pidana internasional untuk kasus bekas negara Yugoslavia.

Di pengadilan di Den Haag ini, Mladic diberi waktu 10 menit untuk meyakinkan para hakim agar ia dibebaskan dari hukuman penjara seumur hidup yang dijatuhkan pada 2017 dibatalkan.

Ada dua alasan yang disiapkan tim pengacaranya. Yang pertama, ia tidak berada di Srebenica pada Juli 1995, ketika tentaranya melakukan pembantaian terhadap ribuan warga Muslim di sana.

Yang kedua, bahwa Mladic tak memegang kontrol atas tindakan yang dilakukan oleh anak buahnya.

Jaksa Laurel Baig menyatakan bahwa Mladic jelas terlibat dalam kejahatan terburuk pada abad ke-20 ini. (detikcom/hli)


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID