India Berhasil Buat Menara Filtrasi untuk Kurangi Polusi Udara

VERTO Air Purification
Foto: Twitter.com/ @cbdhage

HEADLINES.ID – Udara di kota-kota besar, terutama yang berpenduduk padat, seringkali sangat tercemar. Aktivitas industri dan transportasi yang berat menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah kota New Delhi yang tercemar.

Namun, ada menara filtrasi yang menjulang tinggi di taman lokal yang diam-diam membersihkan udara di sekitarnya sejak musim panas sebelumnya.

Pencakar langit ini terdiri dari lima kubus penyaring udara yang ditumpuk di dalam cangkang geometris dan dibuat oleh firma arsitektur Studio Symbiosis yang berkantor di Jerman dan India.

Pencakar langit setinggi 5,5 meter itu publik kenal dengan nama Verto. Dengan menyaring 600.000 meter kubik udara per hari atau sebanyak 273 balon udara panas, sistem berupaya menurunkan kadar nitrogen dioksida yang berbahaya dan partikel halus di Sunder Nursery Park di New Delhi.

Verto, yang namanya berasal dari kata Latin “vertente” yang berarti “berputar”, berbentuk seperti putar untuk mendorong udara sebanyak mungkin melintasi permukaannya sebelum masuk ke dalam filter dan lepas ke udara.

Arsitek Studio Symbiosis fokus pada perancangan bentuk menara yang paling efektif menggunakan filter dari perusahaan asal Jerman Mann+Hummel dengan model digital yang mensimulasikan berbagai kondisi angin.

Amit menggambarkan bagaimana perubahan kecil membuat menara lebih aerodinamis.

“Itu semua tentang kecepatan angin, jadi kami melihat bagaimana jet dan mesin baling-balingnya bekerja, serta mekanisme spoiler mobil,” tambahnya.

Ini akan meningkatkan luas permukaan dan kecepatan angin.

Amit dan Britta Knobel Gupta, pasangan suami istri yang mendirikan bisnis tersebut, mengklaim bahwa gadget bertenaga kipas mereka dapat memurnikan udara antara radius 200–500 meter di dalam ruangan, sedangkan kisaran ini mungkin 100–350 meter di luar tergantung pada kecepatan dan kekuatan angin di ruangan terbuka.

Latar Belakang Verto

New Delhi sering mengalami polusi yang akibat beberapa faktor, termasuk emisi mobil dan pembakaran pertanian. Juga pembangkit listrik tenaga batu bara.

Kota ini bahkan mendapat julukan sebagai kota dengan paparan partikel kecil atau PM2.5 tertinggi di dunia tahun lalu. Health Effects Institute yang berbasis di AS lah yang memberikan julukan tersebut.

Menurut sebuah laporan yang jurnal medis The Lancet terbitkan. Polusi udara telah menyebabkan sekitar 1,6 juta kematian di India pada tahun 2019 saja.

Selain efek langsung dari polusi, sebuah penelitian yang University of Cambridge rilis bulan lalu. Menemukan bahwa perubahan iklim yang mengakibatkan gelombang panas. Hal tersebut telah menewaskan lebih dari 24.000 orang di negara tersebut sejak tahun 1992.


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID