Kim Jong-Un Minta Maaf ke Korsel, China Hukum 1.112 Pejabat Gegara Corona

Pemimpin Korut Kim Jong-Un (Foto: Getty Images)

Headlines.id – Otoritas Beijing di China menghukum sedikitnya 1.112 pejabat dan pegawai negeri di wilayahnya yang dianggap gagal menjalankan langkah pencegahan dan pengendalian virus Corona (COVID-19).

“Kota (Beijing) telah mengambil langkah-langkah ketat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit dan telah menahan anggota Partai Komunis dan pejabat publik yang gagal memenuhi tugas mereka secara bertanggung jawab,” demikian pernyataan Kongres Rakyat Kota Beijing, seperti dilansir CNN, Jumat (25/9/2020).

Pernyataan ini tidak menyebut secara detail soal bentuk hukuman yang dijatuhkan kepada para pejabat itu.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian seperti dikutip dari detikcom, hari ini, Jumat (25/9/2020):

– Pejabat Korsel Ditembak Mati Tentara Korut, Kim Jong-Un Minta Maaf

Korea Selatan (Korsel) menuturkan bahwa pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, telah meminta maaf karena tentaranya menembak mati seorang pejabat perikanan Korsel yang dilaporkan hilang. Kim menyebut insiden itu ‘tidak diduga’.

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Jumat (25/9/2020), kantor kepresidenan Korsel mengungkapkan bahwa Kim Jong-Un menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah surat kepada kantor Presiden Korsel, Moon Jae-In.

Penasihat keamanan Presiden Moon, Suh Hoon, mengungkapkan bahwa dalam surat itu Kim Jong-Un mengatakan ‘maaf’ bahwa insiden itu mengecewakan publik Korsel dan menyatakan insiden itu tidak seharusnya terjadi.

– 1.112 Pejabat Beijing Dihukum karena Gagal Cegah Corona

Otoritas Beijing di China menghukum sedikitnya 1.112 pejabat dan pegawai negeri di wilayahnya yang dianggap gagal menjalankan langkah pencegahan dan pengendalian virus Corona (COVID-19).

“Kota (Beijing) telah mengambil langkah-langkah ketat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit dan telah menahan anggota Partai Komunis dan pejabat publik yang gagal memenuhi tugas mereka secara bertanggung jawab,” demikian pernyataan Kongres Rakyat Kota Beijing, seperti dilansir CNN, Jumat (25/9/2020).

Pernyataan ini tidak menyebut secara detail soal bentuk hukuman yang dijatuhkan kepada para pejabat itu.

– Trump Digugat Keponakan Atas Tuduhan Penipuan Terkait Warisan

Mary Trump menggugat pamannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, atas tuduhan melakukan penipuan untuk menghilangkan haknya dalam warisan Fred Trump Sr, kakek Mary dan mendiang ayah Trump. Mary menuduh pamannya melakukan berbagai upaya untuk mencoret namanya dari daftar penerima warisan sang kakek.

Seperti dilansir CNN, Jumat (25/9/2020), gugatan hukum itu diajukan ke pengadilan negara bagian New York pada Kamis (24/9) waktu setempat. Gugatan diajukan terhadap Trump, kemudian juga Maryanne Trump Barry — kakak perempuan Trump — dan Robert Trump — mendiang adik laki-laki Trump.

“Penipuan bukan hanya bisnis keluarga — itu merupakan cara hidup,” sebut Mary dalam gugatannya, merujuk pada Trump dan saudara-saudaranya.

– China Dilaporkan Telah Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang

Sebuah lembaga think tank Australia melaporkan bahwa otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dalam beberapa tahun ini. Hal ini disampaikan dalam laporan terbaru tentang pelanggaran hak asasi manusia yang meluas di wilayah itu.

Dilansir AFP, Jumat (25/9/2020), kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang Uighur dan warga muslim lainnya yang sebagian besar berbahasa Turki telah ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang. Penduduk ditekan untuk menghentikan kegiatan tradisional dan keagamaan.

Laporan Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) menyebut bahwa sekitar 16.000 masjid telah hancur atau rusak. Laporan ini berdasarkan citra satelit yang mendokumentasikan ratusan situs suci dan pemodelan statistik.

– Tragis! Polisi Inggris Tewas Ditembak Tahanan di London

Seorang polisi Inggris ditembak mati oleh seorang pria yang ditahan di pusat tahanan di London bagian selatan. Pria yang menembak polisi itu dilaporkan kritis usai menembak dirinya sendiri, setelah menembak mati sang polisi.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (25/9/2020), kepolisian setempat menyebut insiden penembakan ini terjadi saat seorang pria, yang merupakan pelaku penembakan, ditahan di Pusat Tahanan Croydon pada Jumat (25/9) dini hari, sekitar pukul 02.15 waktu setempat.

Polisi yang tidak disebut namanya itu ditangani secara medis di lokasi dan dibawa ke rumah sakit setempat, sebelum dinyatakan meninggal dunia. (detikcom/hli)


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID