Fenomena El Nino Bisa Menyebabkan 32 Provinsi di Indonesia Mengalami Kekeringan

Dampak kekeringan akibat fenomena El Nino
Dampak kekeringan akibat fenomena El Nino. Foto: Pixabay.com @_Marion

HEADLINES.ID – Fenomena El Nino diprediksi akan melanda Indonesia dan menyebabkan kekeringan yang panjang di 32 provinsi.

Fenomena ini terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik mengalami peningkatan.

Ketika fenomena ini terjadi, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kekeringan karena musim kemarau yang panjang.

Selain itu, fenomena ini juga dapat menyebabkan kebakaran lahan karena kurangnya sumber air.

Efek dari fenomena El Nino diperkirakan akan mulai terasa pada bulan Agustus mendatang.

Untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh El Nino, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta semua pihak untuk bersiap menghadapi kemarau yang panjang.

Baca Juga :  BMKG Prediksi El Nino akan Berdampak pada Kemarau Panjang

Pemerintah daerah diminta untuk segera mengambil tindakan sebagai antisipasi terjadinya El Nino yang berpeluang lebih dari 50% terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Berikut adalah daftar 32 dari 34 provinsi yang diperkirakan akan mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino:

1. Bagian Sumatera

  • Aceh
  • Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Sumatera Barat
  • Sumatera Utara
  • Lampung
  • Sumatera Selatan

2. Jawa

  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur

3. Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Timur dan Utara

4. Sulawesi

  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Utara
Baca Juga :  Luhut Binsar Pandjaitan Hadiri Mediasi di Polda Metro Jaya

5. Bali dan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)

6. Maluku dan Papua

  • Maluku
  • Maluku Utara
  • Papua dan Papua Selatan

Hanya Riau dan Papua Barat yang memiliki intensitas hujan di atas 100 mm per bulan, sehingga terhindar dari dampak El Nino.

Sebagai informasi tambahan, dampak El Nino pada tahun 2015 sangatlah dahsyat dan tercatat dalam data World Food Programme bahwa banyak petani kehilangan mata pencahariannya.

Oleh karena itu, pemerintah daerah harus bersiap melakukan upaya mitigasi untuk menghadapi El Nino.

Baca Juga :  Awas Mantri Gadungan! Kelamin Bocah 10 Tahun Habis Terpotong

Berdasarkan pengalaman pada tahun 2015, Menko Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa El Nino akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan dapat menyebabkan inflasi akibat kekeringan yang panjang.

Kemarau yang panjang akibat El Nino akan sangat berdampak pada produksi pangan dan harus diantisipasi dengan serius. Setidaknya, pemerintah daerah harus mulai bersiap sejak sekarang dan memperhitungkan segala sesuatunya.

Sebagai langkah untuk menghadapi El Nino, pemerintah telah menggunakan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi kemarau yang panjang.