Headlines.id – Menteri luar negeri Pakistan mendesak para pemimpin senior Taliban untuk memulai pembicaraan damai dengan Kabul. Jadwal pembicaraan damai sebelumnya sempat tertunda.
Dilansir AFP, Rabu (26/8/2020) Kabul dan Taliban seharusnya memulai pembicaraan damai pada bulan Maret. Namun, terjadi perselisihan tentang pertukaran tahanan kontroversial yang mencakup ratusan narapidana militan yang terkait dengan serangan profil tinggi yang dilakukan selama 19 tahun terakhir.
Kementerian luar negeri Pakistan mengatakan, tidak ada solusi militer bagi konflik di Afganistan. Penyelesaian politik disebut menjadi satu-satunya solusi dalam hal tersebut.
“Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi menggarisbawahi sikap konsisten Perdana Menteri Imran Khan bahwa tidak ada solusi militer untuk konflik di Afghanistan, dan bahwa penyelesaian politik adalah satu-satunya jalan ke depan,” tuturnya dalam sebuah pernyataan.
Pertemuan Islamabad antara Qureshi dan delegasi Taliban yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar, terjadi tak lama setelah bom bunuh diri di dekat pangkalan militer di provinsi Balkh, Afghanistan utara.
Serangan ini diklaim Taliban terjadi di tengah kekerasan yang berlanjut di Afghanistan, dengan pemberontak melakukan serangan harian di seluruh negeri dan di Kabul.
Seperti dikutip dari detikcom serangan itu menewaskan dua warga sipil dan satu komando serta melukai lebih dari 40 orang lainnya, kata juru bicara militer untuk wilayah itu Hanif Rezayee. Banyak rumah rusak atau hancur dan tentara membantu menyelamatkan korban, tambahnya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, serangan itu merupakan balas dendam atas video yang beredar online yang menunjukkan pasukan Afghanistan menodai tubuh pejuang Taliban di selatan. (detikcom/hli)