HEADLINES.ID – Di kantor Kementerian Agama (Kemenag) hari ini, rapat Isbat untuk memutuskan 1 Syawal 1444 H atau awal Idul Fitri 2023 dipimpin Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Pelaksanaan Sidang Isbat akan berlangsung secara tertutup di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama Jakarta.
Tanggal Idul Fitri tahun 2023 akan segera pemerintah tentukan. Pantauan Kompas.com, Yaqut terlihat akan memasuki ruang sidang Isbat yang disediakan pada Kamis sore.
Ruangan segera mereka tutup begitu Yaqut masuk, kemudian datang perwakilan dari Komisi VIII DPR, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Musyawarah Isbat untuk menentukan tanggal Idul Fitri tahun 2023 sudah pemerintah mulai, menurut seorang satpam di luar gedung pengadilan Isbat. Menag akan menggelar Sidang Isbat dan kemudian menggelar jumpa pers untuk membahas hasilnya.
Sebelumnya, usai menjabarkan posisi hilal di Indonesia, anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan prediksi Kemenag. Idul Fitri 2023 akan berlangsung pada Sabtu 22 April 2023, menurut Khafid.
Berbicara secara logis, Khafid mengatakan bahwa hari Sabtu adalah dasar ramalan ketika mereka bertemu pada Kamis, 20 April 2023 di Kantor Kementerian Agama di Jakarta Pusat.
Jadwal Idul Fitri 2023 yang pemerintah dan Muhammadiyah tetapkan akan berbeda, menurut Khafid. Sebab, menurut Muhammadiyah Idul Fitri tahun 2023 jatuh pada hari Jumat (21 April 2023).
“Ya betul, hilal tidak memenuhi kriteria. Kita konsentrasi di wilayah NKRI dari Merauke atau Jayapura di timur sampai Sabang karena tidak ada yang memenuhi syarat,” lanjutnya.
Tahapan Majelis Isbat
Menurut Kamaruddin, Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama akan menggelar seminar untuk memperkenalkan posisi hilal sebelum sidang Isbat. Selain itu, menurut data hisab, hilal akan berada di atas ufuk di seluruh Indonesia saat matahari terbenam pada Kamis, 20 April 2023, atau 29 Ramadhan 1444 H.
Ia mengungkapkan, pada Kamis, 29 April 2023, delegasi Kementerian Agama akan dikirim ke 123 lokasi di seluruh Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk melaporkan apakah mereka bisa melihat hilal atau tidak.
