Iran: Menghina Muslim Sama Saja Menyalahgunakan Kebebasan Berbicara

Mohammad Javad Zarif (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Headlines.id – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyebut tindakan menghina Muslim sama saja merupakan penyalahgunaan kebebasan berbicara. Komentar Zarif ini diduga ditujukan untuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang komentar kontroversialnya menuai kecaman luas di dunia Islam.

“Muslim merupakan korban utama dari ‘kultus kebencian’,” sebut Zarif dalam komentarnya via Twitter, tanpa secara langsung menyebut nama Macron.

“Menghina 1,9 miliar umat Muslim — dan kesucian mereka — karena tindak kejahatan menjijikkan dari ekstremis semacam itu, merupakan sebuah penyalahgunaan kebebasan berbicara yang oportunistik,” cetusnya seperti dilansir Reuters, Selasa (27/10/2020).

Itu hanya mengobarkan ekstremisme,” imbuh Zarif.

Macron, saat memimpin seremoni penghormatan terhadap seorang guru Prancis yang tewas dipenggal, menyatakan perang terhadap ‘separatisme Islam’, yang diyakininya telah mengambil alih sejumlah komunitas Muslim di Prancis.

Macron juga bersumpah bahwa Prancis ‘tidak akan menghentikan kartun (karikatur-red)’. Komentar ini dianggap beberapa pihak mendorong publikasi karikatur Nabi Muhammad.

Kecaman mengalir untuk Macron dengan beberapa negara Muslim menyerukan boikot terhadap produk-produk Prancis. Ulama-ulama Iran tidak ikut menyerukan boikot, namun sejumlah pejabat dan politikus Iran, termasuk ketua parlemen dan yudisial, mengecam Macron atas ‘Islamofobia’.

Ali Shamkhani yang merupakan sekutu dekat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menilai ‘perilaku irasional’ Macron menunjukkan ‘kekasarannya dalam berpolitik’.

“Saya menyarankan dia membaca lebih banyak sejarah dan tidak terlalu senang dengan dukungan Amerika dan #Zionisme yang sedang menurun,” ucap Shamkhani yang menjabat Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. (detikcom/hli)


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID