HEADLINES.ID – Elon Musk, CEO Tesla, Twitter, dan SpaceX, kembali mengklaim gelar orang terkaya di dunia.
Kekayaan bersih Elon Musk telah melampaui USD 192 miliar, atau setara dengan Rp 2,8 kuadriliun. Berbanding terbalik dengan CEO LVMH Bernard Arnault sebesar $187 miliar.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, telah terjadi perlombaan ketat untuk tempat pertama di antara dua centibillionaires istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu dengan kekayaan di atas $100 miliar selama berbulan-bulan.
Nasib Arnault anjlok minggu ini sebagai akibat dari penurunan saham LVMH hari Rabu.
Dulu, Arnault sempat mengungguli Elon Musk dalam daftar orang terkaya di dunia pada Desember 2022 karena kekayaannya meningkat akibat lonjakan penjualan produk mewah yang mendongkrak harga saham LVMH.
Salah satu bisnis terbesar di dunia, LVMH adalah rumah bagi beberapa merek ternama, termasuk Louis Vuitton, Dior, dan Celine.
Elon Musk, di sisi lain telah melonjak dalam daftar orang terkaya di dunia dalam beberapa tahun terakhir karena kekayaannya terkait langsung dengan Tesla.
Ekuitas perusahaan, di mana CEO Tesla menguasai sekitar 13 persen, adalah aset terbesarnya, menurut Bloomberg.
Elon Musk bukan hanya CEO Tesla tetapi juga pemilik Twitter dan perusahaan eksplorasi ruang angkasa SpaceX. Saham LVMH meningkat 19,7% tahun ini, sedangkan saham Tesla meningkat 65,6%.
Elon Musk Pertimbangkan Buka Pabrik Tesla Berikutnya di India
Elon Musk, orang terkaya di dunia, telah mengungkapkan informasi anyar yang ditunggu-tunggu para pecinta mobil listrik.
CEO Tesla mengumumkan peluncuran Channel News Asia pada Rabu 24 Mei 2023, mengatakan bahwa grupnya akan memilih lokasi untuk produksi baru kendaraan listrik pada akhir tahun.
Menanggapi pertanyaan apakah India akan membuat lokasi yang ia inginkan untuk pabrik Tesla baru. Musk menjawab “Tentu saja” dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal.
Tesla “serius” tentang niatnya untuk membangun basis manufaktur di India, menurut wakil menteri teknologi India yang berbicara dalam wawancara terpisah.
Tesla membuat pengumuman awal tahun ini bahwa mereka akan mendirikan gigafactory di Meksiko. Hal tersebut ternyata sebagai bagian dari kampanyenya untuk meningkatkan produksi globalnya.
Elon Musk juga menyebutkan pembangunan pabrik Tesla baru dan mengisyaratkan rencana lembaga pendidikan yang akan menguasai sebagian besar suaranya. Untuk manajemen bisnis “skenario terburuk”, dia mengaku telah memilih pengganti dewan.