HEADLINES.ID – SimpleMan meramalkan bahwa kisah Sewu Dino akan lebih seram dari kisah KKN Desa Penari, dan ia menyarankan agar dibuat lebih menarik dengan memasukkan penampakan-penampakan menakutkan di setiap adegannya.
Sewu Dino menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu banyak orang, khususnya penggemar film horor sejak populernya KKN Desa Penari.
Manoj Punjabi memproduksi film Sewu Dino. Mikha Tambayong, Rio Dewanto, Givina, Agla Artalidia, dan masih banyak aktor lainnya yang tampil di film Sewu Dino. Agasyah Karim dan Khalid Kashogi menggarap plot film Sewu Dino.
Sinopsis Cerita
Di awal Sewu Dino atau 1000 Hari, seorang perempuan bernama Sri mengungkapkan keinginannya untuk bekerja di luar kota.
Sri ingin pindah dari Semarang ke kota besar untuk mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi. Karena itu, Sri pun mendaftarkan diri ke salah satu penyedia layanan sebagai ART (Pembantu Rumah Tangga).
Singkat cerita, Sri berpapasan dengan seorang ibu tua bernama Mbah Tamin yang bersedia membayar Sri gaji yang lumayan Rp 5 juta setiap bulan.
Dengan upah anggota rumah tangga biasanya dibayar sekitar Rp. 700.000 per bulan di kotanya, Sri menyetujui tanpa ragu. Akhirnya seorang wanita lanjut usia mengangkut Sri ke rumah saat hari pertama persalinannya berlangsung.
Ia awalnya merasa agak aneh karena rumah majikannya tampak agak jauh dari kota dan bentuk peradaban lainnya.
Dia kembali terkejut melihat sosok perempuan muda yang sedang beristirahat di atas peti mati saat ketegangan semakin memuncak. Luka bernanah di sekujur tubuhnya menjadi sumber bau amis yang menyengat.
Majikan Sri memberitahunya bahwa nama perempuan itu adalah Della Atmojoyo setelah mengamati reaksi ketakutannya.
Perempuan itu sudah lama sakit akibat ulah pelet orang asing, kata majikan Sri. Mbah Tamin kemudian memperkenalkan Sri kepada dua orang lain yang akan membantu Sri menjaga Dela, yaitu Dini dan Erna, agar Sri tidak khawatir sendirian.
Sambil bercanda Dela mengatakan, jika Sri, Erna, dan Dini selalu tinggal di rumah itu, mereka juga akan bernasib sama. Tentu Sri, Dini, dan Erna sulit kabur. Selain itu, rumahnya terletak di luar kota di tengah hutan.
Mau tidak mau, Sri, Dini, dan Erna harus membantu Mbah Tamin dalam melaksanakan upacara untuk menyembuhkan Dela. Ritus itu memanggil Banarogoh yang berkaki panjang dan Sengarturih yang berlidah panjang.