Buwas Ingin Impor Jagung Secepatnya

Raker Bulog dan Komisi IV DPR. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Headlines.id – Pemerintah hari ini menggelar rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian guna membahas rencana impor jagung.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengatakan, pihaknya menginginkan agar impor jagung dilakukan secepatnya.

Meskipun demikian, hingga saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan agar impor jagung bisa efektif, baik dari segi harga, stok, dan serapan.

“Jagung masih dirundingkan, nanti Menteri Pertanian. Kalau saya sih sesegera mungkin, tapi kan gini, supaya efektif dan efisien dalam harga, maka kita harus [impor] dalam jumlah yang cukup besar, artinya; sesuai dengan standar kapal yang untuk impor. Jadi, kalau kapal itu isinya maksimal 70 ribu [ton] maka sekali angkut kita harus 70 ribu ton, kalau dipecah cost-nya tinggi,” jelas Buwas, Selasa (27/11/2018).

Selain itu, Buwas menjelaskan kalau perhitungan yang tepat juga dibutuhkan agar impor tidak menumpuk, apalagi pada Februari mendatang sudah mulai memasuki masa panen dari petani jagung di Gorontalo dan Manado.

“Maka kita sedang berhitung betul, berapa sih kebutuhan riil sampai masa panen berikutnya. Sehingga begitu kita impor, kita tidak akan mengganggu produksi jagung dari petani. Pemetaan beras di wilayah kita seperti Gorontalo, Manado dalam waktu dekat panen, paling lambat Februari. Berartikan kurang lebihnya bisa hasilkan 350 ribu ton, itukan kita hitung, jadi kalau bisa memenuhi kebutuhan ya kita ga usah impor,” sambungnya.

Meskipun demikian, untuk memenuhi kebutuhan jagung saat ini, sampai menunggu masa panen, pemerintah harus lakukan impor jagung.

Sebagai negara penghasil jagung terbesar, Brazil dan Argentina menjadi negara pengimpor jagung ke Indonesia. Namun, Buwas mengatakan kalau pihaknya terbuka dengan negara tetangga lain bila ingin mengimpor jagung ke Indonesia, apalagi jika harga yang ditawarkan lebih murah.

“Ya sementara itu yang biasa kita tender, yang produksi jagung besar negara itu memang. Tapi kan tidak harus ke Brazil, Argentina. Kalau nanti ada harga yang lebih murah, umpama Malaysia ya kita ambil ke situ. Ya sementara kita upayakan negara terdekat, umpama Malaysia berapa banyak stok yang kita beli, ya itu kita dahulukan. Jadi ada kecepatan waktu untuk bisa memberikan kebutuhan ke peternak,” tandasnya.

Seperti diketahui, izin impor jagung maksimal 100.000 ton sudah diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan. Impor ini dilakukan untuk menekan harga jagung yang dinilai tinggi. (ndw/hli)


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID