Headlines.id – Fabio Quartararo sempat tampil sip di dua race awal MotoGP 2020. Kini, penampilan rider 20 tahun itu malah menukik tajam. Ada apa dengan El Diablo?
Quartararo langsung menjadi sensasi ketika MotoGP 2020 digeber pada 19 Juli 2020. Rider tim Petronas Yamaha itu mampu merajai seri pertama yang berlangsung di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Pada seri berikutnya di MotoGP Andalusia, Quartararo kembali mendaki podium pertama. Dua hasil sempurna tersebut membawanya kukuh di puncak klasemen dengan 50 poin.
Fabio Quartarao merajai dua balapan di Sirkut Jerez, Spanyol, di MotoGP 2020. (Foto: AP/David Clares) |
Baca juga: Masih Pede Jadi Juara Dunia, Quartararo? |
Namun dalam tiga balapan berikutnya, Fabio Quartararo tampil jeblok dan selalu gagal finis tiga besar. Pada seri ketiga di MotoGP Ceko, Rookie of the Year 2019 tersebut melorot ke urutan ketujuh.
Di dua balapan berikutnya di Sirkut Red Bull Ring, Quartararo juga tak bertaji, yakni hanya menempati urutan kedelapan di MotoGP Austria dan finis pada posisi ke-13 di MotoGP Styria. Alhasil, dia hanya menambah 20 poin saja dari tiga race tersebut dan kini terpaut tiga angka saja dari Andrea Dovizioso yang mengoleksi 67 poin di tempat kedua klasemen sementara MotoGP.
Raihan kurang maksimal di tiga balapan terakhir tersebut dipandang Quartararo sebagai sesuatu yang aneh. Dalam pandangannya, penurunan performanya terjadi akibat masih ada banyak masalah pada motornya.
“Benar-benar tidak positif. Kami perlu memahami apa yang terjadi karena sebenarnya kami melihat semua titik lemah pada motor yang kami miliki. Rasanya sangat aneh karena jujur, saya pikir potensinya lebih tinggi,” kata Quartararo seusai gelaran MotoGP Styria, dikutip dari Crash.
“Saya berada di belakang Aleix [Espargaro] sepanjang balapan dan saya dapat melihat jika motornya bermasalah di banyak area yang tak saya duga. Jadi selain masalah rem, kami juga mempunyai masalah-masalah lainnya,” Quartararo menambahkan.
“Kami perlu menemukan solusi untuk hal itu karena ini akan menjadi masalah nantinya di Barcelona, Aragon dan Valencia. Tempat-tempat di mana ada banyak trek lurus,” demikian kata Fabio Quartararo.(sumber)