HEADLINES.ID – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang polisi diduga Kapolres Nagekeo Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Yudha Pranata, menancapkan sangkur ke atas meja di tengah dialog bersama warga .
Dalam video tersebut, Yudha Pranata terlihat mencabut sangkur yang tergantung di pinggang kirinya dan kemudian menancapkannya ke atas meja dengan tegas.
Meski tidak jelas apa pesan yang disampaikan oleh Yudha Pranata, ia tampak mengucapkan sesuatu pada saat itu.
Sebelumnya, Yudha Pranata sempat menjadi sorotan publik karena diduga mengancam seorang jurnalis lokal di Flores.
Dalam sebuah percakapan di grup WhatsApp yang bernama “KH Destro”, Yudha Pranata memerintahkan beberapa jurnalis untuk mewawancarai seorang jurnalis Tribun Flores, Patrianus ‘Patrik’ Meo Djawa, terkait laporan dari Ketua Suku Nataia.
Yudha Pranata bahkan meminta agar bukti screenshot dari percakapan dengan Patrik disertakan sebagai bukti bahwa mereka telah meminta klarifikasi dari Patrik, dan bahkan menyebutkan agar membuat Patrik merasa stres.
Dalam video ini, Kapolres Nagekeo terdengar mengucapkan penancapan sangkur merupakan “bentuk patuh” kepada negara dan rakyat.
Hal itu diakui juga oleh warga di sana, sesuai klarifikasi di video ini.
👇👇👇 pic.twitter.com/eskID5xQ4l
— narkosun (@narkosun) April 28, 2023
Klarifikasi pemuda nagekeo terhadap kapolres yang tancapkan sangkur saat rapat… Ini Video Asli dan Benar.
.#klarifikasi#kapolres#bangun#ntt@mohmahfudmd @jokowi @okezonenews @tvOneNews @Metro_TV pic.twitter.com/XuT9W9S9K0— Info Seputar Polri (@infoseputapolri) April 29, 2023
Demikianlah berita tentang aksi kontroversial yang dilakukan oleh Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata, yang mencuat ke permukaan melalui video viral di media sosial dan percakapan di grup WhatsApp.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menjaga sikap dan tindakan dalam berinteraksi dengan orang lain.