Waduh, 10-15 Juta Milenial Bakal Kehilangan Pekerjaan

Foto: Freepik

Headlines.id

Wilayah Asia-Pasifik berisiko mengalami krisis keuangan akibat lonjakan kredit macet. Ini dikhawatirkan menyebabkan kebangkrutan banyak perusahaan.

Bahkan Bank Dunia memperkirakan 100 juta orang jatuh ke dalam “kemiskinan ekstrem”. Di mana mereka hanya akan menghasilkan US$ 1,90 atau sekitar Rp 28.190 (asumsi Rp 14.837/US$) per hari atau kurang.

Menurut Alfonso Garcia Mora, Wakil Presiden untuk Asia dan Pasifik dari International Finance Corp (IFC)- lembaga organisasi Bank Dunia- sekitar setengah dari orang miskin baru bakal berasal dari Asia-Pasifik, terutama Asia Selatan.

“Kami menghadapi situasi yang sangat mengerikan sejauh menyangkut pengangguran kaum muda,” kata Mora sebagaimana ditulis Reuters, Kamis (17/9/2020).

Ia menambahkan bakal ada 10 juta hingga 15 juta pekerjaan kaum muda atau milenial bakal kehilangan di seluruh Asia-Pasifik.

Karenanya, kata dia, pemerintah perlu menggunakan “ruang fiskal terbatas” untuk menargetkan pekerja yang paling rentan. Termasuk reformasi BUMN yang tidak efisien dan terlalu banyak ‘makan’ subsidi.

“Inilah saatnya membuka pasar … memungkinkan semua wirausahawan baru ini terjun ke dalam perekonomian,” lanjut Mora.

IFC sendiri telah mengalokasikan lebih dari US$ 7 miliar atau Rp 103,9 triliun untuk meningkatkan likuiditas bisnis di kawasan untuk tahun fiskal yang berakhir Juni 2021, dengan fokus pada usaha kecil dan menengah.

Sebelumnya, dalam perkiraan Juni, Bank Dunia memperkirakan bahwa ekonomi Asia-Pasifik akan berkontraksi sebesar 0,5% pada tahun 2020. Ini akan menjadi tingkat terendah sejak tahun 1967 lalu.

www.cnbcindonesia.com


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID