Sriwijaya Air Jatuh, Alvin Lie: Usia Pesawat Tak Terkait Keselamatan

Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu. (Dok. jetphotos.com via flightradar24))

Headlines.id – Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu telah berusia 26 tahun. Namun pengamat transportasi udara Alvin Lie menilai usia pesawat tak ada korelasinya dengan keselamatan penerbangan sebuah pesawat.

“Tapi usia pesawat tidak ada kaitannya dengan keselamatan. Tolong dicatat, tidak ada korelasi usia pesawat dengan keselamatan,” kata Alvin kepada wartawan, Minggu (10/1/2021).

Alvin menyebut keselamatan terbang pesawat berkorelasi dengan kedisiplinan dalam perawatan pesawat. Menurutnya, jika pesawat tersebut dirawat secara disiplin, dilakukan pemeriksaan sertifikasi, maka pesawat usia berapa pun tetap memenuhi syarat untuk terbang.

“Pesawat itu mau usia 20, 30, mau 50 pun tetap memenuhi syarat. Kalau tidak memenuhi syarat tentu tidak akan disertifikasi oleh otoritas setempat dan kalau tidak memenuhi syarat asuransi juga tidak mau meng-cover pesawat tersebut,” ujar Alvin.

Dia mengatakan pesawat dengan usia tiga bulan bisa saja mengalami kecelakaan, dan pesawat yang usianya 50 tahun juga tetap layak untuk terbang. Menurut Alvin, usia pesawat berkorelasi dengan efisiensi, bukan dengan keselamatan.

“Karena desain lama mungkin desain sayapnya, desain strukturnya itu masih menggunakan teknologi puluhan tahun lalu sehingga drek pada sayap efisiensinya kurang, ujung-ujungnya juga bobot pesawat lebih berat karena bahannya menggunakan aluminium dulu, sekarang menggunakan komposit. Sehingga dengan drek yang lebih besar, berat pesawat yang lebih besar, efisiensinya menurun. Karena membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak,” jelasnya.

“Demikian juga desain mesin modern ini lebih hemat bahan bakar, lebih senyap, lebih ramah lingkungan. Tapi usia pesawat tidak ada kaitannya dengan keselamatan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat hilang kontak setelah 4 menit mengudara.

Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan pesawat sudah mulai ditemukan, dan tim gabungan pun telah mendeteksi keberadaan black box pesawat di lokasi.

(detikcom/hli)


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID