Pentingnya Peran Pengembangan Gas Alam Emisi Rendah

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Foto: Unsplash.com/ Jason Blackeye

HEADLINES.ID – Pengembangan gas alam, yang memiliki emisi rendah dan diproduksi di dalam negeri, sangat penting untuk membantu transisi energi negara, menurut Dewan Energi Nasional (DEN).

Satya Widya Yudha, anggota DEN, menyatakan fungsi BBG sangat penting, terutama saat negara masih dalam tahap transisi energi terbarukan. Masyarakat dapat menggunakan mobil BBG sebagai alternatif pilihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, selain menggunakan kendaraan listrik.

“Indonesia memiliki cadangan gas bumi yang relatif besar” dalam keterangan ia keluarkan pada Kamis, 11 Mei 2023 di Jakarta.

Selain itu, DEN berkomitmen untuk membantu mempromosikan penggunaan CNG oleh masyarakat umum dan pemerintah melalui dukungan Gagas dan Subholding Gas.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) juga mempraktekkan RUEN dengan mengunjungi fasilitas penyaluran gas bumi SPBG Purwakarta yang dikelola oleh PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), anak usaha Subholding gas Pertamina, dan penggunaan compressed natural gas (CNG) di industri dan sektor transportasi.

Tim Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi bersama Anggota DEN lainnya Satya Widya Yudha, Agus Puji Prasetyono, Herman Darnel Ibrahim, dan Yusra Khan, mengikuti kunjungan kerja yang Anggota DEN Eri Purnomohadi pimpin.

Muhammad Hardiansyah selaku Direktur Utama Gagas, memaparkan bahwasannya terdapat tiga rencana strategis penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) di industri transportasi. Konversi CNG untuk truk Pertamina Group adalah yang pertama. Konversi selanjutnya untuk sepeda motor, dan konversi terakhir untuk mobil penumpang.

“Saat ini kami tinggal tahap pilot project konversi BBG Sepeda Motor yang akan berlangsung pada Mei-Juli. Untuk 300 unit motor yang  operasional Subholding Gas dan komunitas ojek online  miliki akan kami pasang converter kit. Ingin mendengar dari para pengendara motor BBG selama tiga bulan ini agar motor BBG bisa menjadi kendaraan alternatif yang lebih baik kedepannya, menurut Hardiansyah.

Peran BBG

Menurut Hardiansyah, BBG tidak bermaksud untuk menghambat atau menyaingi kendaraan listrik. Hal tersebut melainkan untuk menyediakan sumber energi alternatif yang aman dan hemat biaya bagi masyarakat.

“Kami memberikan kepada masyarakat energi alternatif yang bersih dan hemat biaya dari sumber energi tradisional. Karena CNG untuk transportasi saat ini hanya Rp. 4.500 per LSP. Ada potensi penghematan setidaknya 55% dalam biaya bahan bakar yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan pengguna kesejahteraan,” menurut Hardiansyah.


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID