Headlines.id – Simpatisan Habib Rizieq Syihab (HRS) sempat membuat kerumunan yang melanggar protokol kesehatan. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menutup mata atas kejadian tersebut.
“Gubernur (Anies) jangan pura-pura tidak tahu dong dan jangan tutup mata dengan adanya pelanggaran protokol kesehatan,” kata Handoyo kepada wartawan, Sabtu (14/11/2020). Handoyo menjawab pertanyaan terkait adanya kerumunan simpatisan Habib Rizieq.
Handoyo juga mengkritik sikap Anies yang cenderung pilih kasih karena hanya terlihat galak saat menegakkan protokol kesehatan kepada para pelaku usaha. Menurutnya, aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi harus ditegakkan kepada siapa saja.
“Pemerintah DKI dan Gubernur jangan galak hanya kepada pelaku usaha mal dan hiburan dan masyarakat biasa di DKI, yang pembatasan pengunjung. Tapi juga kepada siapa pun juga harus ditegakkan wibawa aturan PSBB ini,” ujar Handoyo.
Menurutnya, ketegasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diperlukan guna mengendalikan pandemi COVID-19. Sebab, kata Handoyo, kurangnya ketegasan dari pihak Pemprov DKI dapat membuat banyak orang terpapar virus Corona.
“Ledakan mengerikan rakyat DKI yang terpapar Corona akan semakin tidak terkendali bila pemerintah DKI tidak tegas,” tuturnya.
Handoyo pun mendesak Anies agar bersikap adil kepada semua orang yang membuat kerumunan massa di masa pandemi. Sikap adil tersebut harus ditegakkan baik kepada pejabat, ulama, artis, maupun masyarakat.
“Sekali lagi saya mengingatkan kepada pemerintah DKI dan terutama Saudara Gubernur, harus bersikap adil. Jangan keras terhadap pelaku usaha, mal, maupun orang kecil mengadakan kegiatan, yang dilarang,” kata Handoyo.
“Tapi juga harus tegas kepada pejabat, ulama, artis dan siapa pun yang mengundang kerumunan massa dan memunculkan kerumunan massa,” imbuhnya.
Lebih lanjut Handoyo berharap agar Anies dapat menjalankan aturan PSBB transisi secarar tegas. Ia juga meminta Anies tak mendiamkan pelanggaran protokol Kesehatan tersebut.
“Maka jalankan aturan yang harus tegas, aturan ada dan dibuat oleh Gubernur DKI untuk ditegakkan, bukan malah pura-pura tidak tahu, seolah menolak tapi mendiamkan. Butuh gotong royong selamatkan rakyat dari Corona, bukan tugas pemerintah pusat saja, tapi seluruh elemen bangsa dalam mengendalikan COVID-19,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, setiba Habib Rizieq Syihab (HRS) di Indonesia, banyak pendukungnya yang datang ke kawasan Bandara Soetta pada Selasa (10/11) pagi. Mereka berbondong-bondong datang untuk menjemput sang imam besar hingga membuat kemacetan panjang di jalan akses Tol Sedyatmo sejak Subuh hingga menjelang ketibaan HRS.
Kerumunan massa pun tak hanya berakhir di situ. Rupanya ratusan orang hadir memenuhi kawasan rumah Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta.
Pada Jumat (13/10) dimulai dari Subuh, Rizieq menghadiri acara Maulid Nabi di Tebet, Jakarta Selatan. Acara digelar Majelis Taklim dan Zikirr Al-A’faf pimpinan Alhabib Ali bin Abdurrahman Assegaf. Banyak orang datang, termasuk Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
Selanjutnya, Rizieq meneruskan aktivitasnya ke Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Dia berceramah di lokasi. Massa berkerumun menyambut di Simpang Gadog
Pada Sabtu (14/11) Habib Rizieq akan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW malam ini di Petamburan, Jakarta Pusat. Ia juga akan mengadakan acara pernikahan anaknya. Putri Habib Rizieq yang akan menikah adalah Syarifah Najwa Syihab. Syarifah akan menikah dengan Sayid Irfan Alaidrus.
“Insyaallah pada hari Sabtu, tanggal 14 November tahun 2020 malam, bakda salat Isya, kita akan langsung bersama-sama dengan Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam untuk menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di markas besar Front Pembela Islam di Petamburan, Jakarta Pusat, sekaligus insyaallah saya akan menikahkan putri saya yang keempat, yaitu Syarifah Najwa Syihab, dengan tunangannya, insyaallah, Sayid Irfan Alaidrus,” ujar Habib Rizieq di akun YouTube Front TV, Rabu (4/11). (detikcom/hli)