Headlines.id – Sekjen MUI Anwar Abbas terus mendesak agar pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda. Anwar kemudian mengekspresikan desakannya itu melalui puisi.
Awalnya Anwar mengkritisi survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB pada 28 Oktober lalu. Dalam survei itu, 92 persen masyarakat disebut patuh menggunakan masker.
Namun, menurut Anwar dalam video yang diterimanya, masih terjadi kerumunan saat kampanye pilkada. Dia menyebut banyak peserta kampanye tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.
“Betulkah hasil survei BPS yang menyatakan bahwa 92 persen warga patuh pakai masker? Coba kita hitung di dalam video (kampanye) tersebut secara sekilas saja. Satu, berapa yang patuh pakai masker dan, dua, berapa yang patuh mengatur jarak antara sesama mereka. Apa tidak menakutkan akan menjadi klaster baru bagi penyebaran COVID-19 ?” kata Anwar seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (3/10/2020).
Anwar menilai hasil survei tak sejalan dengan yang terjadi di lapangan, sehingga dia meminta pemerintah menunda pelaksanaan Pilkada 2020.
“Dan kalau yang terjadi di lapangan seperti ini, apa pilkada tidak akan menjadi seperti bom dalam penularan COVID-19? Mohonlah pemerintah untuk menunda pilkada ini mafsadat-nya akan jauh lebih besar dari manfaatnya,” tegasnya.
Guna mengekspresikan permintaannya itu, Anwar menyampaikan aspirasinya melalui sebuah puisi yang berjudul ‘Pilkada dan Bencana’. Berikut puisinya:
PILKADA DAN BENCANA
Aku cinta negeri ini
Karena dia adalah tanah tumpah darahku
Tapi aku takut sekali melihat video ini
Karena sudah terbayang olehku ledakan COVID-19 tinggal menunggu waktu.
Politik itu penting kita setuju
tapi nyawa bangsaku lebih penting lagi menurutku dari itu.
Selamatkan ya Tuhan negeriku dan bangsaku.
Aamiin.
Anwar Abbas
Ciputat, 3 Oktober 2020
Jam 16.14
(detikcom/hli)