Headlines.id – Sebanyak 30 warga Myanmar, termasuk sejumlah biarawan dari kelompok Pembela Budha, mengadakan demonstrasi memprotes salah satu peristiwa perayaan Hari Kelahiran Nabi Muhammad di Shan Kone, Yangon, pekan lalu. Jaringan Hak Asasi Manusia Burma (BHRN), pengawas hak asasi manusia mengatakan pengunjuk rasa yang mengenakan topeng menuntut pihak berwenang untuk membatalkan acara tersebut.
“Kami mengutuk kegagalan pihak berwenang untuk mencegah upaya anggota ‘Pembela Budha’ untuk mengganggu peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad” kata Direktur Eksekutif BHRN Kyaw Win, Senin, 26 November 2018.
Kyaw mengatakan pemboikotan dimulai ketika upacara untuk memperingati ulang tahun Nabi Muhammad secara terbuka diumumkan pada hari Senin, 19 November 2018. Kelompok Pembela Buddha segera mengirim pernyataan keberatan ke sejumlah kantor pemerintah lokal untuk membatalkan acara tersebut.
Pada Rabu sore, para pemrotes berkumpul di Bahan Biara Myo Oo Sasana, lokasi markas besar Asosiasi Budha Buddhis Patriotik. “Dari sana, pengunjuk rasa pergi ke Jalan Shan Kone di Sanchuang sekitar pukul 16:00 waktu setempat” kata Kyaw Win. Kyaw Win mengatakan bahwa pada saat yang sama warga nasionalis juga memposting pesan yang berbau kebencian di media sosial. Para pengunjuk rasa juga mengundang warga lain untuk berpartisipasi dalam mendukung boikot. (wrt/hli)