HEADLINES.ID – Apa itu Mastodon? Sebuah platform media sosial yang saat ini sedang ramai diperbincangkan di jagad maya.
Sejak Elon Musk resmi menjadi pemilik baru Twitter pada akhir Oktober 2022, sejumlah pengguna platform berlogo burung tersebut mulai bermigrasi ke Mastodon.
Hal itu disebabkan oleh beberapa kontroversi Elon Musk yang memberikan banyak perubahan pada sejumlah produk Twitter seperti biaya langganan bulanan untuk pengguna yang ingin mendapatkan centang biru atau akun yang terverifikasi.
Mastodon saat ini telah menjaring lebih dari 650 ribu pengguna dan 230 ribu diantaranya mulai bergabung ketika Elon Musk mengambil alih twitter pada 27 Oktober 2022.
Melansir dari Wikipedia, Mastodon adalah sebuah perangkat lunak sumber terbuka dan gratis untuk menjalankan layanan jejaring sosial yang dihosting sendiri.
Mastodon memiliki fitur microblogging yang mirip seperti Twitter. Penggunanya dapat membuat postingan yang dikenal dengan sebutan ‘Toots’, membalas postingan, suka dan posting ulang. Pastinya para pengguna bisa saling mengikuti satu sama lain.
Perangkat lunak Mastodon diluncurkan oleh Eugen Rochko yang sekaligus CEO and Lead Developer Mastodon pada tahun 2016 lalu.
Mastodon dikembangkan oleh Mastodon gGmbH yang merupakan sebuah organisasi nirlaba asal Jerman.
Untuk pengguna baru yang ingin mendaftar di Mastodon, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih server. Pemilihan server ini adalah untuk mengelompokkan pengguna sesuai dengan minatnya.
Meski demikian, pengguna tetap bisa berinteraksi dengan seluruh server yang ada di Mastodon layaknya media sosial yang lain.
Ketika mendaftar, server yang dipilih akan menjadi bagian dari username pengguna. Misalnya kalian mendaftar dengan nama creator dan memilih server mastodon.art, maka username kalian adalah @creator@mastodon.art.
Untuk tampilan, Mastodon memiliki antar muka yang bisa dibilang mirip dengan Twitter. Pada halaman beranda, pengguna bisa menjumpai postingan linimasa, explore, trending topic, dan juga ada tab ‘hastag’ serta news.
Fitur dari platform Mastodon pun tak jauh beda dengan Twitter. Seperti fitur reply, retweet, like, favorite, hastag, bookmark, dan follow. Karena kemiripannya itulah tak sedikit pengguna Twitter yang beralih ke Mastodon.
Melansir dari The New York Times, Mastodon sebagian besar didanai hasil dari urunan orang-orang yang menggunakannya.
Sejauh ini Mastodon masih hadir secara gratis dan terbebas dari iklan.
Bila kamu tertari untuk bergabung ke Media Sosial Mastodon, kamu bisa langsung kunjungi lamannya di link ini https://mastodon.social/explore
