HEADLINES.ID – Reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Lampung, Mustika Bahrum, di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar mendengarkan keluhan, tetapi juga menjadi momentum untuk mencari solusi konkret yang bisa segera diterapkan di lapangan.
Permasalahan sertifikat tanah yang berkepanjangan terus menjadi perhatian utama dalam diskusi reses kali ini. Banyak warga Desa Sungai Langka yang mengalami kendala dalam kepemilikan lahan akibat proses sertifikasi yang rumit dan lambat.
Erwan Sukijo, salah satu tokoh desa, mengungkapkan bahwa ketidakpastian legalitas tanah ini membuat warga resah dan kesulitan untuk mengembangkan usaha pertanian maupun properti di wilayah mereka.
Tak hanya itu, sengketa tanah yang belum terselesaikan juga memicu ketegangan di antara masyarakat. Warga berharap DPRD Provinsi Lampung bisa mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat proses sertifikasi serta memberikan pendampingan hukum bagi mereka yang terjebak dalam konflik agraria.
Selain masalah tanah, kondisi infrastruktur jalan di Desa Sungai Langka juga menjadi sorotan utama dalam reses kali ini. Akses jalan yang menghubungkan desa dengan wilayah sekitarnya masih banyak yang rusak dan membutuhkan perbaikan segera.
Erwan Sukijo menegaskan bahwa jalan kabupaten dan jalan provinsi yang ada di wilayah mereka sering kali mengalami kerusakan yang menghambat mobilitas warga, terutama para petani yang mengandalkan transportasi darat untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar.
Masyarakat berharap anggota DPRD Lampung dapat mengawal program pembangunan infrastruktur agar perbaikan jalan dapat segera dilakukan. Dengan infrastruktur yang lebih baik, distribusi hasil pertanian akan lebih lancar, dan kesejahteraan warga pun meningkat.
Petani di Dusun 5 juga menyuarakan aspirasi mereka mengenai kebutuhan akan penyuluhan dan pendampingan dari tenaga ahli pertanian.
Sigit Asmara, salah satu warga setempat, menuturkan bahwa banyak petani mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil panen mereka karena kurangnya akses terhadap teknologi pertanian modern dan informasi mengenai teknik budidaya yang lebih efisien.
Warga berharap DPRD Lampung bisa mendorong program pelatihan pertanian yang melibatkan ahli di bidangnya, sehingga petani bisa mendapatkan wawasan baru dan meningkatkan hasil produksi mereka.
Dengan adanya bimbingan dari pakar pertanian, diharapkan sektor pertanian di desa ini bisa berkembang lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Mustika Bahrum menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan warga akan menjadi perhatian serius dan akan diperjuangkan agar mendapat tindak lanjut dari pemerintah daerah.
Warga pun berharap agar hasil dari reses ini tidak hanya berhenti pada diskusi, tetapi benar-benar terealisasi demi kesejahteraan masyarakat Desa Sungai Langka dan sekitarnya.