Headlines.id-Inisiator aliansi Pengusaha Nasional Erwin Aksa mendatangi pengusaha yang tergabung dalam aliansi pengusaha nasional yang sudah dideklarasi beberapa hari lalu di Jakarta Theater ada 3000 pengusaha deklarasi termasuk dari Lampung. Pengusaha UKM, menengah dan besar. Mereka hadir dan ingin berjuang untuk bagaimana indonesia lebih baik, lebih maju lebih adil dan makmur.
Teman2 pelaku usaha tadinya kalau ada acara politik mereka tidak mau tampil dan muncul, tapi semangat mereka luar biasa. Mereka tidak tiarap dan sekarang jadi pejuang menggalang suara untuk meyakinkan masyarakat dengan memilih calon yang terbaik Prabowo-Sandi.
Kedatangannya memang untuk mengajak pelaku usaha di Lampung maupun kadin, Hipmi dan asosiasi untuk berdiskusi bagaimana kondisi saat ini, apakah usaha lebih baik atau tidak selama 4,5 tahun dipimpin Jokowi. Karena yg kami dapatkan bahwa pelaku usah seluruh Indonesia mengalami kesulitan, omsetnya turun, usahanya turun, lapangan kerja susah, ekonomis susah, harga sembako naik, listrik naik. Makanya persoalan ekonomi penting bagi pelaku usaha karena ekonomi ini tumbuh. Bahkan pengamat UI saja bilang, kalau pertumbuhan ekonomo 5% tidak dibutuhkan pemerintah, tidak dibuktikan tumbuh. Kami ingin lebih berkualitas, adil dan merata.
Di Lampung ada salah satu pengusaha besar yang terang-terangan memberikan dukungan untuk Capres 01. Hal ini ternyata tak menjadi masalah bagi timnya, pasalnya Erwin menyebut pihaknya lebih banyak menyasar pada pengusaha UKM.
“Iya kalau kami lebih banyak UKM, kalau dibandingkan orangnya jutaan. Dibandingkan dengan pengusaha besar saya kira ya pengusaha UKM jauh lebih militan, kalau pengusaha besar kan biasanya banyak kasih uang, logistik. Tapi apakah mau turun dan door to door, saya kira mereka sudah banyak yang di comfort zone bahkan kawan-kawan saya banyak yang liburan dan akan kembali setelah pilpres. Ini yang besar2 agar tak ingin terlibat dengan pemilu dan pilpres.
Pelaku usaha ingin pemimpin yg kebijakannya pro ekonomi rakyat, dulu kan kita dijanjikan pertumbuhannya tumbuh 7% tapi kenyataannya kan cuma 5% ya katanya alasannya ekonomi global.(ndw/hli).