Headlines.id – Pemerintah China mengomentari kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo ke Sri Lanka yang merupakan rangkaian dari turnya ke Asia, termasuk Indonesia. China menyinggung tindakan pejabat-pejabat AS yang disebutnya memaksa negara-negara kecil untuk memihak.
“Sangat khas dari beberapa pejabat AS memaksa negara-negara kecil dan menengah untuk memihak,” kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China ketika mengomentari kunjungan Pompeo ke Sri Lanka.
Sebelum kunjungan tersebut, dilaporkan bahwa Amerika Serikat mungkin akan meminta negara Asia Selatan itu untuk membuat pilihan sulit terkait hubungannya dengan China.
Wang menekankan bahwa China dan Sri Lanka adalah tetangga yang secara tradisional bersahabat.
“Kedua negara telah mengembangkan hubungan bilateral dengan mengingat Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai, dan bekerja sama berdasarkan pijakan yang sama dan saling menguntungkan, yang secara substansial telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sri Lanka,” kata Wang seperti diberitakan media China, Xinhua, Kamis (29/10/2020).
“Ini adalah fakta yang tidak bisa digoyahkan dengan cara apapun,” ujarnya.
“Kami akan terus bekerja dengan Sri Lanka untuk memperdalam dan memperluas kemitraan kerjasama strategis bilateral, memberikan manfaat bagi kedua bangsa, dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional,” tandasnya.
Wang menambahkan bahwa dia telah menemukan sebuah artikel yang ditulis oleh seorang diplomat Sri Lanka , yang mengatakan bahwa negara tersebut akan menangani hubungan luar negeri sesuai dengan Konstitusi, undang-undang dan keinginan rakyat, dan tidak memerlukan ceramah eksternal tentang pemerintahan negara.
Diketahui bahwa Pompeo saat ini tengah melakukan kunjungan ke Indonesia, yang merupakan rangkaian perjalanannya ke India, Sri Lanka dan Maladewa pada 25-30 Oktober 2020.
Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China dalam mencari dukungan negara-negara di Asia, khususnya soal konflik Laut China Selatan, yang diklaim sebagai wilayah milik China. Klaim tersebut ditentang oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri AS, dijelaskan bahwa kunjungan Pompeo ke Indonesia untuk “menegaskan visi kedua negara tentang Indo-Pasifik yang bebas terbuka.”
(detikcom/hli)