Ini Besaran Kuota Internet PJJ Gratis untuk Siswa, Guru, Mahasiswa, Dosen

Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO

Headlines.id

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengumumkan pemerintah memberikan tunjangan kuota internet sektor pendidikan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi corona.
Tunjangan paket internet akan diberikan kepada siswa, guru, hingga mahasiswa. Subsidi ini akan diberikan selama empat bulan dari September hingga Desember 2020, atau selama empat bulan ke depan.

Berikut besaran kuota internet untuk peserta didik hingga tenaga pengajar:

  • Siswa 35 GB
  • Guru 42 GB
  • Mahasiswa 50 GB
  • Dosen 50 GB
Nadiem tidak merinci kapan tunjangan pulsa akan dicairkan dan dengan cara apa kuota internet itu diberikan ke siswa hingga dosen. Ia janji mendorong agar tunjangan pulsa dan kuota internet itu bisa segera cair.
Kemendikbud menganggarkan dana sebesar Rp 7,2 triliun untuk subsidi kuota internet PJJ ini. Ada pula tambahan tunjangan profesi guru dan tenaga pendidikan, termasuk dosen dan guru besar, sebesar Rp 1,7 triliun. Sehingga, total anggarannya adalah Rp 8,9 triliun.
“Jadi dengan senang hati saya mengumumkan hari ini, kami mendapat persetujuan anggaran Rp 8,9 triliun untuk tahun ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa atau kuota data bagi siswa, guru mahasiswa, dosen selama tiga, empat bulan ke depan,” lanjut Nadiem.
Telkomsel, selaku perusahaan telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, menyatakan siap mendukung proses PJJ dengan melakukan pengamanan standar Quality of Service (QoS), pemantauan, dan pengembangan teknologi.
Hingga kuartal tiga 2020, Telkomsel telah melakukan percepatan pengoperasian tambahan 21.000 unit BTS 4G LTE baru yang fokus di area residensial guna mendukung aktivitas digital masyarakat dari rumah.
Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, mengatakan, selama masa pandemi COVID-19 berlangsung, Telkomsel melihat terjadi perubahan aktivitas digital yang signifikan, terutama sebagai proses adaptasi kebiasaan baru untuk tetap menunjang produktivitas sehari-hari.
“Perubahan pola belajar mengajar yang mengedepankan proses pembelajaran jarak jauh sebagai upaya bagian beradaptasi dengan kebiasaan baru guna memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19, mendorong kami sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan dengan cakupan jaringan terluas di Indonesia, untuk menghadirkan ketersediaan akses, kapasitas dan kualitas layanan broadband yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi ini,” kata Setyanto.
Telkomsel juga telah menyiagakan kapasitas tambahan guna mengantisipasi lonjakan trafik internet, dengan memaksimalkan fungsi seluruh spektrum besar yang dimiliki Telkomsel, yakni frekuensi 900, 1800, 2100, dan 2300 Mhz.

Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID