Headlines.id – Fenomena pengemis-pengemis kaya ini sebenarnya bukan hal baru, tentu sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat,
ya logikanya sederhana aja, kalau memang menjadi pengemis itu susah dan hasil seharian berpanas-panas dibawah terik matahari atau kehujanan mengemis hanya mendapatkan recehan yang cuma cukup buat makan sehari dan ongkos pulang saja.
Pertanyaannya. KENAPA MEREKA MASIH TETAP BERTAHAN JADI PENGEMIS? DAN KENAPA JUMLAHNYA SEMAKIN HARI SEMAKIN BANYAK DAN SULIT UNTUK DI TERTIBKAN? tentu ini pertanyaan yang harus dijawab dengan logika sederhana, artinya menjadi pengemis bagi mereka pastinya menguntungkan, dan gilanya, justru lambat laun menjadi pengemis bahkan menjadi sebuah profesi yang menjanjikan.
Fakta lainnya adalah bisa kita cek di berbagai artikel terkait hal ini, berapa penghasilan menjadi seorang pengemis yang biasa mangkal di tempat-tempat strategis seperti di perempatan, rumah sakit, dan ditempat ramai lainnya, ada pengemis yang tertangkap petugas satpol PP yang penghasilan perharinya Rp.700ribu sampai Rp.1juta lebih.
Tentu sekali lagi itu bukan sesuatu yang aneh dan istimewa sebenarnya, karena fenomena pengemis kaya raya ini memang nyata dan itu terjadi disekitar kita,dan sekarang kembali ramai pembicaraan soal fenomena ini, salah satunya adalah tentang beberapa pengemis yang kedapatan memiliki mobil pribadi sebagai sarana transportasinya menuju “TEMPAT KERJA”, apa ini ngga gila namanya?
Ibaratnya, ada orang yang merasa kasihan dengan pengemis dan dia mengeluarkan sedikit uang untuk diberikan kepada si pengemis, sementara si pengemis justru lebih kaya raya dibanding yang ngasih duit?.
Yaa, inilah yang disebut dunia sudah terbalik, kita memang tidak bisa menyalahkan orang yang memberikan uang karena kasihan kepada si pengemis, itu murni rasa kemanusiaan dari masing-masing individu dan tentu terkait juga dengan amal ibadah, masalah si pengemisnya kaya raya atau memang susah beneran itu urusan langsung dengan tuhannya.
Lagi-lagi ini adalah masalah umum di masyarakat kita saat ini, formula dengan menangkap pengemis tersebut, lalu sekedar di data,dan kemudian dibebaskan lagi itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah ini,dan itu sudah terjadi bukan hanya 1 atau 2 tahun, tapi sudah berpuluh-puluh tahun dan sampai sekarang terus berulang, ibaratnya sekarang hilang 3 pengemis besoknya akan datang 5 pengemis,dan inilah fenomena para pengemis kaya yang terjadi di indonesia terutama di kota-kota besarnya.(wrt/hli)