HEADLINES.ID – Persib Bandung resmi mengunci gelar juara Liga 1 2024/2025 meski kompetisi belum tuntas, ini terjadi saat banyak yang belum sempat memesan tiket nonton laga terakhir!
Kepastian itu datang bukan dari kemenangan mereka sendiri, melainkan dari hasil pertandingan Persebaya yang gagal menang lawan Persik Kediri di pekan ke-31.
Lucunya, Persib sempat terpeleset saat lawan Malut United beberapa hari sebelumnya, tapi justru keberuntungan muncul dari hasil pertandingan lain yang mengguncang papan klasemen.
Padahal, kalau saja Persib menang di laga tandang kontra Malut United di Stadion Gelora Kie Raha Ternate, semuanya bisa selesai lebih cepat.
Tapi bola itu bundar, dan dalam pertandingan yang cukup alot, Persib harus gigit jari karena kalah 0-1 dari tuan rumah. Laga itu sempat bikin jantung bobotoh deg-degan karena harapan pesta lebih awal malah jadi tertunda.
Namun drama belum berhenti. Saat semua mata tertuju ke laga Persebaya vs Persik, hasil imbang bikin geger seisi stadion dan dunia maya.
Poin maksimal Persebaya hanya bisa mentok di 63, sementara Persib Bandung sudah mengoleksi 64 poin. Artinya? Nggak ada yang bisa ngejar lagi, gelar juara Liga 1 2024/2025 sah jadi milik Maung Bandung!
Hebatnya, ini bukan sekadar kemenangan biasa. Persib sukses melakukan back-to-back championship alias juara dua musim berturut-turut, prestasi yang bikin mereka makin disegani.
Tahun lalu, Madura United jadi korban di partai final. Tahun ini, semua rival hanya bisa tepuk jidat melihat konsistensi Persib sepanjang musim.
Bukan cuma gelar, Persib juga berhasil menyematkan bintang keempat di atas logo mereka.
Tiga bintang sebelumnya sudah dikantongi dari era kejayaan berbeda: Liga Indonesia 1994/1995, Liga Super Indonesia 2014, dan Liga 1 musim lalu.
Dengan tambahan satu bintang ini, logo Persib makin gemerlap, kaya akan sejarah dan penuh makna bagi para bobotoh sejati.
Lebih dari itu, catatan prestasi Persib di era perserikatan juga luar biasa. Klub ini pernah mengangkat trofi Kejurnas PSSI 1937, lalu mendominasi pada era 1959-1961, dan kembali unjuk gigi di kompetisi Divisi Utama Perserikatan tahun 1986, 1989-1990, hingga 1993-1994.
Kalau diibaratkan, Persib itu mirip seperti legenda hidup yang nggak pernah kehilangan taji meskipun zaman sudah berubah.
Lihat saja konsistensi skuad Pangeran Biru musim ini, paduan pemain senior dan muda, racikan pelatih yang ciamik, ditambah dukungan bobotoh yang nggak pernah surut.
Kombinasi itu jadi senjata ampuh yang mengantar Maung Bandung menuju puncak klasemen, bahkan sebelum musim selesai.
Kini, Persib bukan cuma jadi raja di lapangan, tapi juga raja di hati jutaan fans. Siapa sangka, tim yang sempat diragukan di awal musim justru menutup cerita dengan kejayaan.
Jadi, pertanyaannya: musim depan, apakah Maung Bandung bisa hat-trick juara?