HEADLINES.ID – CEO JD.com, pionir e-commerce Xu Lei, mengumumkan pengunduran dirinya. Dia membuat pilihan ini setelah menjabat sebagai CEO perusahaan. Posisi yang dipegangnya selama hampir setahun setelah pengangkatannya.
Korporasi yang berbasis di Beijing itu mengumumkan perombakan manajemen yang mengejutkan pada Kamis waktu setempat. Pada bulan Juni, Chief Financial Officer Sandy Ran Xu akan menggantikan Xu Lei. Keputusan telah dibuat pada Xu Lei.
Itu adalah kepergian Xu yang bergabung dengan perusahaan lebih dari sepuluh tahun lalu dan diangkat menjadi CEO tahun lalu. Menurut Xu Lei, salah satu motif pribadinya untuk pergi adalah menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya.
Berkurangnya Pendapatan
Selain itu, pertumbuhan JD.com yang melambat menjadi faktor penyebab modifikasi yang mereka lakukan. Dengan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, yakni sebesar USD 35,4 miliar. Meningkat 1,4 persen dari tahun sebelumnya. Perusahaan mengklaim telah mencapai laba sebesar 6,3 miliar yuan atau USD 900 juta untuk tiga bulan pertama tahun 2023.
Sementara itu, Shawn Yang selaku direktur pelaksana Blue Lotus Capital Advisors yang berbasis di Shenzhen, China. Mengklaim bahwa margin laba yang lebih tinggi dapat membantu meningkatkan kepercayaan investor. Dan bahwa hal itu merupakan faktor dalam kenaikan semalam sekitar 7% saham JD.com yang tercatat di bursa. Di Nasdaq, tingkat pertumbuhan masih tertinggal di bawah pertumbuhan pendapatan dua digit sejak dua tahun lalu.
Xu, yang kini menjabat sebagai CEO bergabung dengan JD.com pada tahun 2018 sebagai profesional audit berpengalaman setelah hampir 20 tahun bekerja di PricewaterhouseCoopers. Di mana dia menghadapi banyak kesulitan. Karena impor menurun di tengah permintaan domestik yang buruk pada bulan April. Pertumbuhan ekspor melambat di tengah pemulihan ekonomi pasca-Covid di Tiongkok. Indikasi lain dari lemahnya permintaan adalah lemahnya kenaikan harga konsumen.
Bersaing Melawan Kerasnya Pasar
Persaingan semakin intensif. Sementara itu, saingan lamanya Alibaba dan Pinduoduo menawarkan diskon untuk merayu pelanggan. Perusahaan induk TikTok, ByteDance, memperkenalkan fungsi ritel ke platform video pendeknya. Kekayaan bersih Richard Liu menurun dari USD 10,5 miliar menjadi USD 8,2 miliar selama tahun sebelumnya karena saham perusahaan kehilangan 25% nilainya di Hong Kong. Richard Liu menghasilkan sebagian besar uangnya dari 13 persen kepemilikan saham biasa JD.com.
Penekanan tanggapan JD.com adalah pada iklan barang murah dan murah. Ini agar dapat menarik pelanggan yang sadar anggaran dan mendapatkan kembali pertumbuhan.