HEADLINES.ID – Salah satu sifat wajib yang dimiliki Nabi Muhammad SAW adalah tabligh. Kata “tabligh” memiliki arti menyampaikan.
Sebaliknya, tabligh adalah praktik mengajar umat Islam dan orang lain tentang ajaran Allah dan Nabi. Tabligh, sementara itu, didefinisikan sebagai penyebaran atau transmisi keyakinan agama Islam oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Tablig menghimbau pembaca untuk mengamalkan kebajikan, menjauhkan diri dari perilaku maksiat, dan mengajak orang lain untuk mengikuti jalan lurus Islam.
Seorang penceramah atau penceramah menyajikan informasi ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits dalam bentuk ajaran sunnah Nabi pada saat kegiatan tabligh. Di sini, informasi dapat dikomunikasikan secara lisan, di atas kertas, atau keduanya.
Berikut adalah ikhtisar tentang tabligh sehingga Anda dapat memahaminya dengan lebih baik:
Tabligh adalah salah satu syarat Nabi.
Tabligh, yang merupakan kualitas wajib Nabi, mengacu pada komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun ajaran Tuhan yang menuju kepada umat manusia yang ia sembunyikan dan selalu ia sampaikan melalui Nabi Muhammad.
Tabligh juga dapat publik lihat sebagai kegiatan yang mendorong orang lain untuk melakukan berbagai tindakan saleh dan hidup sesuai dengan pandangan yang berlaku dengan memberi contoh bagi mereka.
Menyebarkan pelajaran dengan rajin
Selain kewajiban Rasulullah SAW, kata “tabligh” telah menjadi penyebarluasan ajaran Islam yang dapat publik akses oleh khalayak luas.
Tabligh merupakan salah satu komponen metode dakwah dalam hal ini. Tabligh adalah ringkasan dari dasar-dasar Islam.
Mubaligh adalah orang yang melakukan tabligh. Mereka publik sebut sebagai mustami’, jemaah, atau penonton, dan mereka mendengar pesan-pesan tabligh.
Hari ini, tabligh adalah salah satu syiar atau dakwah Islam. Tujuan tabligh adalah menyebarkan risalah atau ajaran Allah dan Rasul-Nya kepada seluruh umat Islam agar segera mereka amalkan dalam kehidupan sehari-hari.