HEADLINES.ID – Islam mendorong kita untuk mengatur dan mengembangkan pemikiran kita sendiri ketika berhubungan dengan orang lain untuk berkomunikasi secara positif. Dalam Islam, komunikasi terdiri dari mengajak individu ke jalur dakwah, yang lebih menekankan nilai-nilai agama dan sosial budaya, yaitu dengan menggunakan ajaran dan pedoman yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Prinsip ini lebih dari sekadar berkomunikasi dengan manusia dan mempengaruhi perilaku mereka—karena ini termasuk ibadah—proses berkomunikasi dengan manusia harus dilakukan secara jujur dan sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
Kepada umatnya, Rasulullah bersabda, “Katakanlah yang baik atau diam.” Dia harus menjaga kata-katanya karena dia adalah penganut linguistik dalam Islam. Dia harus selalu menawarkan bimbingan dan kenyamanan kepada orang-orang yang mendengarnya. bukan penciptaan jaringan interaksi sosial yang harmonis dan berbasis normatif.
Berikut 6 Tata Cara Komunikasi yang Baik dalam Islam:
- Berdoa dan minta Tuhan untuk membantu Anda berkomunikasi dengan orang lain dengan sikap yang baik dan hati yang murni.
- Menahan diri dari perilaku seperti memfitnah, mencela, dan menyudutkan yang dapat menimbulkan pemikiran yang tidak baik tentang orang lain.
- Kembangkan kebiasaan berpikir baik tentang orang lain dan memberikan pengampunan kepada mereka.
- Berkomunikasi dengan sopan santun, yang meliputi sikap hormat kepada orang lain dan menggunakan bahasa yang santun.
- Mediasi perselisihan secara damai dan hindari pertengkaran yang sia-sia.
- Jangan memendam dendam atau perasaan cemburu terhadap orang lain.
Islam sangat menjunjung tinggi komunikasi yang baik karena dapat membina hubungan yang harmonis antar manusia. Kita juga dapat memperbaiki lingkungan dan memberi manfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain dengan berbicara secara positif.
Manusia yang paling baik adalah yang bisa membantu orang lain, atau “Sebaik-baik manusia adalah yang sangat baik kepada tetangganya”, menurut Rasulullah SAW.
