11 Kota Ini Terancam Tenggelam Pada Tahun 2100

Headlines.id – Pemanasan global membuat tinggi permukaan air laut meningkat. Kota-kota yang berdekatan dengan pesisir pun patut diwaspadai. Namun dari seluruh tempat yang ada di pesisir tidak semuanya akan tenggelam/hilang pada tahun 2100.

Hal tersebut berkaitan dengan struktur tanah. Struktur tanah yang buruk menyebabkan intrusi air laut mudah terjadi bahkan dalam kondisi yang begitu parah menyebabkan land-subsidence (penurunan muka tanah) sehingga air laut masuk dan menggenang perkotaan dengan struktur tanah terburuk.

Untungnya dari ribuan kota yang ada di seluruh pesisir dunia tidak semuanya akan tenggelam/hilang. Data IPCC (Intergovernmental Panel On Climate Change) menunjukan ada 570 kota yang sudah diteliti akan menghadapi bencana tenggelam karena peningkatan tinggi permukaan air laut.

1. Jakarta — Indonesia

Ternyata ada benarnya presiden terang-terangan mengumumkan bahwa ibukota akan dipindahkan ke Kalimantan. Ternyata hal tersebut dilatarbelakangi struktur tanah yang buruk, sering mengalami land-subsidence, dan tiap tahunnya permukaan air laut naik sebesar 6,7 inci.

Para peneliti baik dari Indonesia dan dari luar negeri telah meneliti bahwa semakin seringnya terjadinya penurunan muka tanah di Jakarta tak lain karena penyedotan air tanah berlebihan yang menyebabkan struktur tanah banyak yang berongga hingga akhirnya menjadi turun, menyebabkan tinggi permukaan air laut tehadap kota Jakarta naik sebesar 6,7 inci pertahunnya.

Penyedotan air tanah yang berlebihan tersebut dipicu oleh masalah umum perkotaan negara berkembang yakni overpopulation dan daerah resapan air yang sempit. Dalam 100 tahun kedepan akan ada masa dimana kota tersebut akan tenggelam dan sulit untuk ditempati.

Tetapi tunggu dulu! Jakarta masih bisa diselamatkan bila dilakukan skenario berikut :
1. Pada tahun 2050 pemanasan global berhasil dicegah jangan sampai 1.5°C

2. Penduduk jakarta banyak transmigrasi ke provinsi lainnya seperti ke Kalimantan dan Papua.

3. Daerah resapan air seperti lahan terbuka hijau, pekarangan, taman, dan hutan kota diperluas

Namun bila ternyata pencegahan pemanasan global gagal dilakukan & pada tahun 2050 pemanasan global meleset melebihi 1.5°C, kemudian penduduk jakarta makin lama makin meningkat, dan daerah resapan air musnah dibabat untuk pemukiman, maka kebijakan presiden memindahkan Ibukota merupakan keputusan yang tepat!.

2. Lagos — Nigeria

Daerah yang memiliki karakterisitik dengan Jakarta ini akan dilanda dampak yang sedikit lebih ringan dari jakarta. Namun fenomena alam seperti erosi tercatat sering terjadi dan makin meluas.

Struktur tanah yang gersang ditambah banyaknya lubang-lubang penyedot air tanah akibat terlalu banyaknya pemukiman menyebabkan kota ini akan bernasib sama dengan Jakarta. Belum lagi sedikitnya tanaman dan pepohonan penahan air.

Sebuah studi yang diadakan oleh University of Plymouth pada tahun 2012 lalu mengungkapkan fakta bahwa fenomena erosi dan penurunan muka tanah yang agresif terhadap kota Lagos ini akan menyebabkan tinggi permukaan air laut meningkat setinggi 6,6 kaki di akhir abad 20, namun bila dampak pemanasan global dikaitkan maka peningkatan permukaan air laut terhadap kota ini bisa meningkat secara eksponensial (berlipat-lipat).

3. Houston, Texas — Amerika Serikat

Daerah yang dulunya pertambangan ini sekarang dipadati penduduk. Banyaknya penduduk menyebabkan penyedotan air tanah semakin meningkat dan telah diteliti menyebabkan penurunan muka tanah. Belum lagi ditambah bekas lubang-lubang galian pertambangan bawah tanah.

Para Peneliti dari Houston sendiri mencatat bahwa penurunan muka tanah di kota ini terjadi sebesar 2 inch pertahunnya. Namun dampak yang paling ditakutkan oleh peneliti dan seluruh warga di sana bukanlah tenggelam semata. Masih ada fenomena alam lain yang sering terjadi disana yakni Badai Harvey.

Studi mengenai bencana badai sudah banyak dilakukan di sana dan seluruh masyarakat sangat paham bagaimana dampak permukaan tanah yang semakin rendah dapat memperparah dampak yang dihasilkan Badai Harvey.

Sesuai hukum fisika bahwa daya hancur badai pada daerah bertekanan tinggi/berletak rendah akan lebih merusak. Nah fenomena ini rupanya terjadi di Kota Houston, menimbulkan kekhawatiran massal.

Badai harvey yang terjadi di Houston merupakan badai musiman yang baru-baru ini memiliki katastrofik yang luar biasa, yaitu menyebabkan 135.000 rumah hancur dan 30.000 rumah berpindah lokasi. Padahal pada sebelum-sebelumnya badai ini belum mempunyai daya rusak separah sekarang.

Oleh karena bencana-ganda yang terjadi di Houston ini semakin parah tiap tahunnya maka pada tahun 2100 nanti IPCC mengungkap bahwa kota ini bernasib sama dengan Jakarta bahkan lebih buruk.

4. Dhaka — Bangladesh

Walaupun kota Dhaka hanya menghasilkan 0,3% emisi karbon global, tetapi kota ini akan tenggelam. Lagi-lagi overpopulasi dan kurangnya daerah resapan air menjadi penyebabnya. Selain kota Dhaka yang akan tenggelam, Bangladesh menghadapi masalah yang jauh lebih berat lagi.

17% daerah negara Bangladesh ini akan terendam pada tahun 2050 karena fenomena land-subsidence makin meluas hingga ke daerah-daerah yang tak terduga-duga. Kurangnya pemahaman warga negaranya karena tingkat pendidikan yang rendah menjadi latarbelakang meluasnya fenomena penurunan muka tanah hingga ke daerah-daerah diluar Dhaka.

Kota Dhaka diprediksi akan lenyap tenggelam pada tahun 2100 bila pemanasan global gagal dicegah, gagal melakukan transmigrasi pada penduduknya, dan gagal memperluas daerah resapan air.

5. Venice — Italia

Kota wisata yang sering dikunjungi oleh turis-turis dunia ini juga sangat rawan terhadap peningkatan permukaan air laut. Tercatat terjadi penurunan muka tanah sebesar 0,08 inci pertahunnya. Walaupun terdengar cukup kecil namun dampak yang terjadi bisa sangat merugikan yakni akan menutup sumber-sumber usaha wisata di sana.

Italia sendiri sudah melakukan pencegahan dengan membangun tembok perlindungan terhadap tsunami seharga $6,5 Miliar sejak 2003. Namun rentetan kejadian badai 2018 lalu menyebabkan proyek tersebut gagal dan meneggelamkan separuh kota Venice.

Kerusakan akibat rentetan badai tersebut membuat Sea Wall yang diusahakan pemerintah nampaknya mangkrak dan belum siap hingga 2022. Sehingga pada 2100 nanti kota ini akhirnya tenggelam seluruhnya walaupun seawall berhasil dibangun.

6. Virginia Beach, Virginia — Amerika Serikat

Pantai Virginia yang mempunyai wisata pantai terindah ini pada akhirnya akan lenyap. Lenyapnya Virginia Beach dilatarbelakangi oleh meningkatnya tinggi permukaan air laut ditambah tidak adanya barrier penghalang seperti sea wall pada pantai ini.

Dibandingkan dengan kota lainnya di pantai timur Amerika Serikat, Pantai Virginia lah yang mempunyai tingkat kenaikan permukaan air laut tercepat terhadap daratan di sana. Banyak dan rapatnya resort yang berdiri disana juga turut serta menyebabkan land-subsidence.

NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) Mengestimasi Kota Virgina Beach akan tenggelam setinggi 12 kaki pada tahun 2100.

7. Bangkok — Thailand

Memiliki tingkat penurunan muka tanah lebih dari 1 cm/tahun mengakibatkan kota Bangkok lama-kelamaan akan tenggelam juga. Peneliti juga memprediksi bahwa pada tahun 2030 kota ini bisa berada dibawah permukaan laut. Maka bila tidak ada pencegahan serius, pada tahun 2100 nanti dampaknya bisa sangat mengerikan.

Oleh karena Pemerintah mengetahui dampak yang terjadi pada kota Bangkok ini mereka sudah mencanangkan pembangunan besar-besaran untuk mencegah kota ini tenggelam yakni dengan membangun daerah resapan air. Pada tahun lalu saja telah dibuat taman resapan air seluas 11 acre. Taman yang dinamakan Chulalongkorn University Centenary Park tersebut diharapkan akan menyerap dan menampung 1 juta galon air hujan.

8. New Orleans, Louisiana — Amerika Serikat

Beberapa bagian kota New Orleans mengalami penurunan muka tanah hingga 2 inci pertahun dan pada tahun 2100 nanti diprediksi akan tenggelam berdasarkan penelitian NASA 2016 lalu.

Saat ini saja ada bagian kota New Orleans yang sudah terendam air laut setinggi 15 kaki dan lokasinya berada di delta sungai membuat bagian kota tersebut memiliki struktur tanah yang sangat mudah mengalami penurunan muka tanah.

9. Rotterdam — Belanda

Negara yang berada dibawah permukaan laut ini pada akhirnya akan mengalami dampak yang cukup serius. Kota Rotterdam ini 90%-nya memang memiliki ketinggian dibawah permukaan laut. Namun bendungan Rotterdam saat ini masih mampu menahan air untuk menyelamatkan 90% bagian kota Rotterdam.

Oleh karena negara ini paham bagaimana dampak yang dihasilkan pemanasan global. Maka Belanda membangun banyak pulau reklamasi yang diperuntukkan untuk penanaman Mangrove. Mangrove sendiri akan berfungsi untuk menyimpan air hujan dan menangkal gelombang tinggi sehingga mangrove ini bisa dijadikan barrier terdepan untuk melindungi kota Rotterdam.

Ketimbang membangun sea wall lagi untuk menangkal kenaikan tinggi permukaan air laut. Para peneliti dari Belanda sadar kalau penangkal alami lebih kokoh dan seiring berjalannya waktu tidak akan melemah/rusak karena mangrove akan berkembang biak dan memperangkap sedimen sehingga dataran baru akan terbentuk dengan sendirinya. Studi baru-baru ini menyatakan bahwa permukaan air laut terhadap dataran belanda akan naik sebesar 3,3 kaki pada tahun 2100.

10. Alexandria — Mesir

Kota Alexandria terutama pantainya yang memiliki banyak resort-resort indah diprediksi akan menghilang pada tahun 2100 nanti. Hal ini dikarenakan daerah tersebut akan terdampak sangat signifikan terhadap kenaikan tinggi permukaan air laut. Bila pemanasan global terus bertambah seiring berjalannya waktu maka penenggelaman resort-resort dari tahun-ketahun bisa diamati.

Pada tahun 2019 ini saja sudah bisa diamati dimana luas pantai semakin sempit karena tinggi permukaan air yang makin meningkat hingga menyasar ke sempadan pantai yang merupakan batas terletaknya resort dari laut (ditarik 100 meter dari garis pantai). Sekarang air laut sudah memasuki sempadan pantai dan sebentar lagi menenggelamkan resort di sana berdasarkan studi yang dilakukan NPR.

11. Miami, Florida — Amerika Serikat

Dibandingkan dengan Jakarta, salah satu kota di Amerika serikat ini akan mengalami dampak yang jauh lebih parah. Jelas kota ini juga akan tenggelam seluruhnya karena struktur tanah yang sangat buruk ditambah banyaknya penyedotan air tanah.

Penelitian baru-baru ini juga mencatat bahwa air tanah di sana sudah tercemar, banjir yang semakin sering melanda, dan belum ada penanganan serius dari pemerintah terkait. Pada survey yang dilakukan terhadap penduduk dan pemilik pemukiman disana mengemukakan bahwa mereka akan meninggikan struktur bangunan saja untuk menghadapi tenggelamnya kota ini.(wrt/hli)


Ikuti Kami di Google News: HEADLINES.ID